Lebih dari Sekadar Bekerja: Inilah Jejak Pengabdian Sosial Anggota Serikat Pekerja PUK SP KEP SPSI PT NOK INDONESIA

Di balik hiruk-pikuk produksi, derap mesin, dan kesibukan kerja di PT NOK Indonesia, terdapat denyut lain yang tak kalah kuat—denyut kepedulian. Tahun 2024 hingga 2025 menjadi bukti bahwa PUK SP KEP SPSI PT NOK Indonesia bukan hanya organisasi pekerja, tetapi keluarga besar yang hidup dengan nilai kemanusiaan.


Dari awal Januari 2024 hingga pertengahan 2025, ribuan tangan anggota saling bergandengan, bukan hanya saat memperjuangkan hak di lantai produksi, tetapi juga ketika ada yang membutuhkan uluran tangan. Setiap hari, setiap pekan, dan setiap bulan, tercatat berbagai penggalangan dana sosial yang mengalir tanpa putus—membuktikan bahwa solidaritas bukan sekadar slogan, tetapi budaya yang mengakar.

2024: Tahun Pengabdian untuk Sesama.

Awal tahun 2024 dibuka dengan kegiatan sosial yang begitu padat: santunan anak yatim di berbagai yayasan, bantuan renovasi musholla, pembangunan masjid, hingga takziah bagi anggota yang kehilangan orang tua maupun keluarga. Hampir setiap hari ada kebaikan yang dicatat, dan setiap rupiah yang terkumpul menjadi bukti keikhlasan seluruh anggota.


Pada akhir Januari 2024, organisasi menunjukkan kepedulian luar biasa dengan memberikan santunan anak yatim eks pekerja PT NOK Indonesia, jumlah yang sangat besar dan dilaksanakan setiap akhir bulan sebagai bentuk penghargaan terhadap mereka yang pernah menjadi bagian keluarga besar perusahaan.


Memasuki bulan Februari hingga Juni, pola kepedulian semakin terlihat jelas.

Setiap tanggal yang tercatat bukan sekadar angka—itu adalah kisah:



Anak-anak yatim yang tersenyum ketika menerima santunan.

Musholla dan masjid yang kembali hidup karena renovasi.

Keluarga anggota yang berduka mendapat kekuatan karena takziah organisasi.

Komunitas masyarakat sekitar yang terbantu oleh dana sosial para pekerja.




Puncak solidaritas terjadi di bulan Ramadhan, ketika ratusan juta rupiah terkumpul untuk program Bakti Sosial Ramadhan 2024, menunjukkan bahwa semangat memberi justru semakin kuat ketika waktu sulit datang.


Hingga akhir 2024, ratusan kegiatan sosial telah dilakukan. Tidak ada satu bulan pun tanpa catatan kebaikan. Setiap rupiah yang diserahkan, setiap doa yang dipanjatkan, semuanya menjadi bagian dari catatan emas perjalanan organisasi.


2025: Konsistensi yang Menguatkan Persaudaraan


Tahun 2025 dimulai dengan gerak cepat organisasi dalam merespon bencana. Pada awal Januari, dana sosial langsung digalang untuk membantu korban banjir bandang di Sukabumi, sebuah bukti bahwa empati anggota tak hanya sebatas pada lingkungan kerja, tetapi juga sesama manusia di mana pun berada.

Sepanjang tahun, kegiatan sosial berjalan tanpa henti:

• Pembangunan sarana belajar, TPQ, dan musholla.

• Renovasi sumur wakaf yang dilakukan atas nama organisasi.

• Santunan yatim yang selalu hadir di hampir setiap tanggal.

• Takziah anggota dan keluarga anggota menunjukkan bahwa organisasi selalu hadir dalam suka dan duka.

Kegiatan besar Ramadhan 2025 yang kembali mencapai angka ratusan juta rupiah. Penggalangan dana anggota meninggal yang jumlahnya sangat besar, menjadi bukti kuatnya kepedulian antar pekerja.

Yang paling konsisten adalah penyaluran santunan anak yatim eks pekerja PT NOK Indonesia setiap akhir bulan—program jangka panjang yang menunjukkan komitmen organisasi terhadap mereka yang pernah mengabdi.

Memasuki pertengahan 2025, kegiatan sosial semakin matang. Setiap bulan, tidak kurang dari 20–30 kegiatan sosial berjalan. Bantuan diberikan kepada yayasan, pesantren, TPQ, komunitas warga, hingga pembangunan fasilitas umum seperti aula serbaguna dan renovasi masjid.

Semua itu berlangsung rapi, transparan, dan penuh ketulusan.

Sebuah Cermin, Siapa Kita Sebenarnya

Dari dua tahun perjalanan ini, satu hal menjadi sangat jelas:

PUK SP KEP SPSI PT NOK Indonesia adalah organisasi pekerja yang berhati besar. Bukan kekayaan yang membuat organisasi ini kuat, tetapi kekompakan dan kemauan untuk saling menopang. Bahkan di tengah rutinitas yang berat, para anggota tetap memiliki ruang empati untuk berbagi. Tak peduli berapa besar nominalnya—Rp200.000 atau Rp100 juta—semuanya berasal dari niat yang sama:kebersamaan dan rasa kemanusiaan.

Inilah wajah buruh yang sesungguhnya—bukan hanya pejuang di dunia kerja, tetapi juga penopang masyarakat, sahabat sesama pekerja, dan keluarga bagi mereka yang membutuhkan.

Dan sejarah akan mencatat…

Bahwa selama 2024–2025, organisasi pekerja ini menjadi sumber cahaya bagi begitu banyak orang.





Baca Juga

Post a Comment

0 Comments

Dark Mode